A. Business Overview
1. Latar Belakang
Rutinitas yang
menjemukan menyebabkan setiap individu mendambakan tempat berkumpul yang nyaman
dan memilih menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman di tempat tersebut.
Umumnya masyarakat memilih café sebagai tempat berkumpul. Suasana di café
cenderung lebih tenang dan nyaman karena didesain dan didekorasi sedemikian
rupa sehingga pengunjung didalamnya merasa rileks dan nyaman.
Meskipun cafe sudah banyak di Indonesia umumnya
dan di Bandung khususnya, namun kami tidak gentar mendirikan sebuah café yang bernama “café ”. Dalam konsep “café ” kami menyajikan berbagai
menu fast food (makanan cepat saji), serta suasana café yang didekorasi
lesehan, sehingga memungkinkan pengunjung merasa nyaman dan tenang.
Menu
fast food memang sangat digemari masyarakat Indonesia dari kalangan atas sampai
dengan kalangan bawah. Café yang ingin
kami dirikan memiliki variasi masakan fast food yang sangat familiar di
masyarakat khususnya di Bandung. Walaupun di Café yang akan kami dirikan tetap
memprioritaskan cita rasa masakan asli Indonesia, tetapi kami juga
memperhatikan keinginan konsumen yang memiliki sifat bosan terhadap makanan
dengan membuat variasi baru yang menjadi keunggulan produk kami yaitu “mie
kocok” dan “nasi goreng kencur”. Kedua produk unggulan kami ini
merupakan khas cita rasa Indonesia, khususnya kota Bandung.
Dalam
memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui
adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.. Bagaimana peluang pasar
yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order
tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan
kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan
mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah
persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa
malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan
lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau
rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting
adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baiak mencoba tetapi gagal daripada
gagal mencoba.
2. Visi dan Tujuan
Visi
“café ” adalah menjadi café terbaik di Nusantara, khususnya di Kota Bandung,
dan bertujuan untuk menyajikan berbagai menu menarik bagi konsumen.
3.
Peluang dan Tawaran
Makanan
fast food tidak hanya menjamur di kota Bandung saja, tetapi di berbagai kota di Indonesia. Hal ini
dikarenakan makanan fast food digemari banyak orang terutama orang Indonesia.
Dengan begitu pastilah banyak para wirausaha yang mendirikan usaha fast food di
Indonesia. Sehingga terjadi persaingan yang semakin ketat. Rencana bisnis café
yang kami tawarkan adalah menyajikan masakan fast food yang telah digemari banyak orang khusunya di
Indonesia.
4. Deskripsi Produk dan Jasa
yang Dihasilkan
5. Lokasi Bisnis
6. Ownership Structure
Owner :
Umar Nurjaman
Manager :
Chef :
Cashier :
B. Market Analysis
1. Analisis Industri/Pasar
Pada
umumnya, mie kocok merupakan makanan yang biasanya dinikmati dan digemari oleh
masyarakat Indonesia sehingga semakin banyak variasi olahan mie kocok, maka
semakin naik pula tingkat kepuasan konsumen. Dari hal tersebut akan menimbulkan
perubahan dari beberapa aspek yaitu aspek ekonomi dan social. Pada aspek
ekonomi, masyarakat Indonesia dapat menikmati mie kocok yang biasanya di sukai
oleh remaja. Sedangkan untuk aspek sosial, masyarakat lebih merasa puas dengan
adanya mie kocok karena produk yang di hasilkan berbeda dari olahan mie
kocok lainnya.
2.
Market Need
Pada
perencanaan bisnis ini, pasar membutuhkan berbagai jenis inovasi terbaru dari
mie kocok sehingga, kami akan terus menerus memberikan resep dan olahan terbaru
dari mie kocok.
- Potensi Pasar :
karakteristik masyarakat Indonesia yang familiar dengan mie sehingga
memungkinkan dengan adanya “café” yang
ingin kami dirikan dapat memberikan pilihan aneka masakan terutama menu andalan
kami yaitu mie kocok kepada masyarakat Indonesia khususnya di Bandung.
- Peluang pasar : dengan
adanya inovasi masakan yang terbuat dari mie
sebagai bahan baku utamanya. Memungkinkan masyarakat di Bandung
menyukainya dan dengan diadakannya delivery order akan member nilai tambah
dari usaha kuliner kami sehingga kepuasan pelanggan tercapai.
3. Competitor Analysis (Analisa Pesaing)
Banyaknya usaha kuliner di
Bandung yang bervariatif dan sudah mempunyai pasarnya sendiri, ini adalah
kekutan dari para pesaing. Sedangkan untuk kelemahannya adalah usaha mereka
atau pesaing sudah terlalu banyak yang sejenis dengan usaha mereka, sehingga
bisnis kuliner kami yang tergolong baru dan belum ada pesaing yang sejenis
menjadikan kekuatan bagi bisnis kami.
C. Marketing Plan
Rencana pemasaran dari usaha
kuliner “Café ” adalah konsumen semua umur, seperti mahasiswa, pelajar dan
masyarakat umum sekitar Bandung.
a.
Pengembangan Produk
Bisnis kuliner “café ” yang
akan kami kelola pada dasarnya sudah merencanakan tahapan pengembangan produk,
yaitu :
1. Mengevaluasi dan menganalisa
kondisi pasar tempat kami berbisnis, dengan berbagai macam varian menu yang
kami tawarkan.
2. Mengadakan improvement terhadap
menú-menu yang lama. Hal tersebut juga tak lupa memperhatikan saran dan kritik
dari konsumen. Sehingga bisnis kuliner “Café ” dapat berjalan dengan bagus dan
efektif di tengah persaingan kuliner saat ini.
b.
Pengembangan Wilayah Pemasaran
Untuk bisnis ini, kami juga
berencana untuk mengadakan pengembangan wilayah pemasaran produk kuliner “Café
” dengan membuka cabang-cabang baru di daerah sekitarnya, sehingga para
konsumen yang tinggal di daerah lain, tak perlu jauh-jauh datang ke pusatnya,
sehingga konsumen dapat langsung menikmati aneka menú dari “Café ” kami. Dengan
harapan margin bisnis yang kami kelola pun dapat tumbuh dengan baik.
c.
Kegiatan Promosi
Untuk memperkenalkan aneka
menu kuliner dari “café ”, kami melakukan promosi dengan media sebagai berikut
:
a) Media Elektronik; radio,
facebook, blog, forum dan komunitas di internet.
b) Media Massa; koran dan
majalah.
c) Pamflet, spanduk, banner.
d) Pemberian diskon khusus di 2
minggu pertama.
e) Program Member “Café
”.
f) Delivery Order, diatas jumlah pembelian
yang telah ditentukan.
d.
Strategi Penetapan Harga
“Café ”
dalam menciptakan strategi penetapan harga berorientasi terhadap laba,
citra/image, kualitas dan stabilitas harga.
1.
SWOT Analysis
Matriks
SWOT
SWOT
|
STRENG
|
WEAKNESS
|
Tenaga kerja terampil dan
berpengalaman.
|
Terdapat banyak pesaing
kuliner lain di Bandung.
|
|
Menggunakan bahan-bahan
yang berkualitas dan variasi menu.
|
Kondisi bahan-bahan harus
fresh setiap hari.
|
|
Harga terjangkau
|
Bergantung dengan harga
pasar.
|
|
Desain cafe yang unik serta membawa ketenangan dan
kenyamanan bagi mereka yang datang
berkunjung.
|
Butuh lahan yang cukup luas
|
|
Bisnis yang tergolong ramai
di Bandung
|
Brand perusahaan belum
terlalu dikenal masyarakat
|
|
OPPORTUNITIES
|
S-O
|
W-O
|
Permintaan Relatif Tinggi
|
1. Meningkatkan pelayanan dan
intensitas promosi.
2. Tepat dalam menetukan
target sasaran.
3. Menciptakan berbagai rasa.
|
1. Harus mampu menangani
keluhan konsumen.
2. Menyediakan daftar menu
yang lengkap.
|
Brand Image Baik
|
||
Tempat Penjualan Strategis
|
||
Berkembangnya Informasi
Kuliner
|
||
mie kocok merupakan makanan
favorit
masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat Bandung
|
||
THREATS
|
S-T
|
S-T
|
Persaingan Bisnis Kuliner
Lain
|
1. Mencari supplier lain
agar tidak tergantung dengan satu supplier saja.
2. Mengadakan Delivery
Order.
3. Menyesuaikan harga dengan baik (sesuai
pasar)
|
2.
Mengadakan evaluasi, improvement, dan inovasi secara
berkala.
3.
Memilih Tempat usaha yang sesuai dengan rencana dan yang nyaman
untuk konsumen
|
Keluhan Pelanggan
|
||
Kenaikan Harga Kacang
Kedelai
Dan Upah
|
||
Tergantung dengan satu supplier
|
||
Munculnya pesaing kuliner
baru
yang sejenis
|
e. Marketing Mix
Produk (Product)
“Café ” menawarkan berbagai
variasi menu makanan yang lezat dan sehat, serta tidak membosankan. Selain itu kami juga menawarkan menu andalan
kami, yang merupakan ciri khas dari “café ”, yaitu mie kocok. Adapun menu lain
yang ditawarkan adalah:
Makanan
|
Minuman
|
|||||
Mie
bakso
|
Juice:
|
|||||
Mie
kocok
|
||||||
Nasi
goreng
|
||||||
Nasi
goreng kencur
|
||||||
Mie
goreng
|
Es Buah:
|
|||||
Capcay
|
||||||
Sop
kaki
|
||||||
Batagor
|
Sop
Buah
|
|||||
Tahu
susu
|
Harga (Price)
“Café ”, memberikan harga
yang terjangkau dari kalangan mahasiswa hingga kalangan eksecutive muda. Harga
dari produk-produk yang dihasilkan “Cafe”, dengan kisaran harga :
Harga tersebut merupakan
keputusan dari “Café ” kerena menurut hasil survey lapangan yang dilakukan,
harga makanan dan minuman sejenis di rumah makan yang berbeda, dimana harga
sangat mahal dengan porsi yang sedikit. “Café ” menetapkan target laba 100%
berdasarkan dari fasilitas dan kualitas produk makanan serta saingan yang belum
ada di daerah yang dipilih oleh “Café ”.
Promosi (Promotion)
Untuk memperkenalkan aneka
menu kuliner dari “Café ”, kami melakukan promosi dengan beberapa cara seperti
berikut ini :
1. Iklan (Advertising)
a. Media Elektronik; radio,
facebook, blog, forum dan komunitas di
internet.
b. Media Massa; iklan
koran/majalah, pamflet, spanduk, banner.
2. Sales Promotion
Kami juga mengenalkan “café ”
dengan berpartisipasi dalam acara-acara besar atau pameran, dengan mendirikan booth,
sehingga diharapkan banyak konsumen yang tertarik dengan menu-menu makanan yang
ditawarkan “Café ”.
Distribusi (Placement)
Langkah utama yang dilakukan
agar produk ini dikenali oleh konsumen yaitu dengan cara menyebarkan
brosur-brosur yang berisikan promosi atas menu-menu makanan yang ditawarkan
oleh “Café “ Selain itu “café ” merupakan bisnis jasa seperti restoran, dimana
saluran distribusinya adalah lokasi. Lokasi yang potensial merupakan kunci
utama keberhasilan perusahaan, karena lokasi inilah yang memudahkan
pengunjung/pelanggan mudah untuk menikmati aneka menu makanan dari “Café ”
secara langsung.
Sumber Daya Manusia (People)
Kami selaku founder “Café
” akan melakukan penyeleksian, pelatihan, pemotivasian, dan pengaturan terhadap
sumber daya manusia yang akan bekerja di “Café ”, di mana sumber daya manusia
harus mempunyai kemampuan akan pengetahuan yang cukup mengenai menu-menu
makanan yang ditawarkan atau product knowledge secara mantap, sehingga
dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen.
Proses (Process)
“Café ” akan menerapkan
konsep warung tenda kaki lima dan open kitchen, dimana kami
memperlihatkan proses penyiapan dan proses memasak makanan di depan para
pelanggan. Lebih dikenal dengan sebutan foodflambee.
Physical Evidence
Kami menerapkan konsep warung
tenda tradisional ala kaki lima dengan interior yang kreatif dan inovatif,
seperti desain furniture dan sebagainya. Kami juga membuat reklame yang berupa
neon sign dimana berfungsi untuk menunjukkan keberadaan ““Café ”” dengan
berbagai hidangan spesialnya di tempat yang strategis sehingga mudah dilihat
serta diingat. Neon sign ini diletakkan di luar restoran “Café ” yang mampu
menarik perhatian orang-orang yang lewat.
2. Segmen Pasar
Berbagai
produk yang kami tawarkan bisa masuk kesemua segmen pasar, dari anak muda,
remaja, hingga dewasa dan dari kalangan bawah hingga kalangan atas.
3. Marketing Strategy
a)
Strategi lokasi
Memilih lokasi yang dekat dengan target yaitu
konsumen semua umur, seperti mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum.
b)
Startegi promosi
Promosi yang akan dilakukan dengan banyak
cara yaitu melalui media elektronik, media massa, Pamflet, spanduk, banner,
Pemberian diskon khusus di 2 minggu pertama, dan lain-lain.
c)
Strategi supplier
Tidak hanya tergantung pada satu supplier, tetapi juga mencari supplier agar dapat memenuhi
kebutuhan stok bahan baku dengan cepat.
d)
Strategi harga
Menciptakan strategi penetapan harga
berorientasi terhadap laba, citra/image, kualitas dan stabilitas harga.
D. Human Resources Plan
1. Management
Dalam menjalankan bisnisnya, “café” membutuhkan beberapa
tenaga kerja agar dapat beroperasi. Oleh karena itu manajemen atau pemilik “café”
telah menyusun suatu struktur organisasi yang diharapkan dapat
menunjang bisnis yang sedang dijalankan.
Jumlah
Kebutuhan Personil Fruitarian Café:
Jabatan
|
Jumlah Personil
|
Manager
|
1
|
Koki
|
1
|
Kasir
|
1
|
2. Job Description
Untuk menjelaskan masing-masing jabatan dalam
struktur organisasi, maka diperlukan suatu uraian pekerjaan sebagai berikut:
v Nama Jabatan : Pemilik
Usaha (owner)
Hubungan
Organisasi : Dengan Karyawan
Ringkasan Pekerjaan :
Pemilik usaha adalah pengendali dan pembuat keputusan tertinggi yang menyangkut
kelangsungan hidup perusahaan.
Tugas dan
tanggung jawab :
1. Membuat
perencanaan, strategi, dan kebijakan yang menyangkut operasional perusahaan.
2. Menyusun anggaran perusahaan
dan program kerja.
3. Menjamin operasional secara
hukum.
4. Melakukan kontrol secara
keseluruhan atas operasional.
5. Memegang kendali
atas keputusan penting yang bersifat umum atau berkaitan dengan masalah
regulasi dan financial.
6. Bertanggung jawab dalam
memajukan usaha.
7. Memegang kunci master seluruh
ruangan.
v Nama Jabatan : Manager
Hubungan
Organisasi : Bertanggung jawab kepada pemilik usaha
Ringkasan Pekerjaan : Bertugas
memimpin dan menangani hal-hal yang berkaitan dengan operasional perusahaan baik internal
maupun eksternal.
Tugas dan
tanggung jawab :
1.
Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang
menyangkut keuangan perusahaan baik operasional sehari-hari ataupun kebutuhan
yang bersifat tidak terjadwal.
2.
Berkontribusi terhadap profitabilitas dengan
mencari peluang.
3.
Memanage laporan keuangan harian, mingguan
dan per-periode akuntansi.
4.
Melatih dan mengembangkan karyawan agar dapat
memenuhi standar perusahaan dalam beroperasi dan melayani pelanggan.
5.
Memastikan semua prosedur dan standar serta
kebijakan perusahaan telah dikomunikasikan secara efektif kepada seluruh
karyawan serta dijaga dan diikuti secara konsisten.
6.
Mengawasi kualitas masakan dan pelayanan
7.
Mengadakan evaluasi terhadap karyawan, produk
dan pelayanan
8.
Menjalankan tanggung jawab dari direktur
perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum.
v Nama Jabatan : Koki
Hubungan
Organisasi : Bertanggung jawab kepada Manager.
Ringkasan Pekerjaan : Mencampur dan memanggang bahan-bahan sesuai dengan
resep untuk memproduksi makanan, minuman dan jenis makanan lainnya yang
disajikan di sebagai produk konsumsi dan juga membantu manager untuk mengatur
operasional dapur.
Tugas dan tanggung jawab :
1. Pengatur
strategi produksi. Melakukan rencana strategi produk dan inovasi baru,
melibatkan makanan.
2. Pemasar.
Melakukan usaha menjual dan memaksimalkan perolehan (revenue).
4. Pemapar strategi bisnis bagi. Memberi dukungan pada manajemen dan
berjalan sinergi dengan bagian keuangan dan marketing.
v Nama Jabatan : Kasir
Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab
kepada Sales Area Manager.
Ringkasan Pekerjaan : Melayani konsumen dalam hal pemesanan dan pembayaran.
Tugas dan tanggung jawab :
1. Membantu manager dalam hal menyususun laporan keuangan.
2. Membantu koki dalam hal pemesanan konsumen.
3. Melayani konsumen dalam hal pemesanan.
4. Melayani konsumen dalam hal pembayaran.
E. Product Management
Penjelasan Proses Operasi
Tahap
awal proses ini adalah konsumen datang dan memesan menu makanan yang terdapat
dalam “Café ”, setelah itu para koki mengolah makanan sesuai dengan pesanan
konsumen dan menyajikan kepada konsumen. Setelah konsumen menghabiskan makanan,
konsumen bisa langsung membayar di kasir.
F. Financial Performance
1. Pemodalan
Struktur
Permodalan merupakan modal pribadi, Adapun pengeluaran yang dibutuhkan.
§
Investasi fisik:
a. Sewa Bangunan
|
Rp 10.000.000/thn
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
b. Furniture:
|
Jumlah
|
Harga per satuan (Rp)
|
Harga seluruh
(Rp)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah
Biaya
|
3.250.000
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
c. Perlengkapan dan
peralatan:
|
Jumlah
|
Harga per satuan (Rp)
|
Harga seluruh
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah
Biaya Perlengkapan dan Peralatan
|
9.750.000
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Biaya
pengadaan bahan
|
2.000.000
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total
|
25.000.000
|
2. Proyeksi Pendapatan
Makanan
|
Proyeksi Pengunjung
|
Harga
|
Per tahun
|
Total
|
Mie bakso
|
50
|
17.000
|
306.000.000
|
2.196.000.000
|
Mie kocok
|
50
|
17.000
|
306.000.000
|
|
Nasi goreng
|
50
|
12.000
|
216.000.000
|
|
Nasi goreng kencur
|
50
|
17.000
|
306.000.000
|
|
Mie goreng
|
50
|
12.000
|
216.000.000
|
|
Capcay
|
50
|
12.000
|
216.000.000
|
|
Sop kaki
|
50
|
17.000
|
306.000.000
|
|
Tahu susu
|
50
|
10.000
|
180.000.000
|
|
Batagor
|
50
|
8.000
|
144.000.000
|
|
Minuman
|
||||
Juice
|
50
|
8.000
|
144.000.000
|
288.000.000
|
Sop buah
|
50
|
8.000
|
144.000.000
|
|
TOTAL KESELURUHAN
|
2.484.000.000
|
Jika perkiraan diatas terus
berlangsung dengan tingkat kenaikan jumlah penjualan 10% per tahun, maka
proyeksi pendapatan 4 tahun akan datang adalah:
Unit Sales
|
2012
|
2013 (10%)
|
2014 (10%)
|
2015 (10%)
|
2016 (10%)
|
Makanan
|
2.196.000.000
|
2.415.600.000
|
2.635.200.000
|
2.854.800.000
|
3.074.400.000
|
Minuman
|
288.000.000
|
316.800.000
|
345.600.000
|
374.400.000
|
403.200.000
|
Total
Unit Sales
|
2.484.000.000
|
2.732.400.000
|
2.980.800.000
|
3.229.200.000
|
3.477.600.000
|
3. Analisis Break Even Point
Proyeksi
keuangan akan didasarkan pada beberapa asumsi berikut ini:
a. Tingkat
suku bunga stabil sebesar 5%.
b. Rata-rata penjualan dalam sehari adalah 50.
Unit Break Even
|
2.484.000.000
|
Revenue Break Even
|
2.608.200.000
|
Assumptions:
|
|
Average per unit revenue
|
2.000.000.000
|
Average per unit variable cost
|
1.000.000.000
|
Fixed cost
|
2.092.200.000
|
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penghitungan penjualan dan biaya
yang dikeluarkan, maka
bisnis ini layak untuk didirikan. Adapun beberapa hal yang
harus diperhatikan yaitu :
- Perlunya penangan biaya operasional sekecil mungkin, terutama yang berkaitan dengan biaya pembuatan makanan dan minuman.
- Peninjauan lokasi yang sesuai dengan target.
- Penanganan biaya asset sekecil mungkin.
- Peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan.
- Peningkatan pelayanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar