Jumat, 15 November 2013

Business Plan Kuliner Bakso dan Mie Kocok



A.     Business Overview
1.       Latar Belakang
Rutinitas yang menjemukan menyebabkan setiap individu mendambakan tempat berkumpul yang nyaman dan memilih menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman di tempat tersebut. Umumnya masyarakat memilih café sebagai tempat berkumpul. Suasana di café cenderung lebih tenang dan nyaman karena didesain dan didekorasi sedemikian rupa sehingga pengunjung didalamnya merasa rileks dan nyaman.
Meskipun cafe sudah banyak di Indonesia umumnya dan di Bandung khususnya, namun kami tidak gentar mendirikan sebuah café  yang bernama “café ”.  Dalam konsep “café ” kami menyajikan berbagai menu fast food (makanan cepat saji), serta suasana café yang didekorasi lesehan, sehingga memungkinkan pengunjung merasa nyaman dan tenang.
Menu fast food memang sangat digemari masyarakat Indonesia dari kalangan atas sampai dengan kalangan bawah. Café  yang ingin kami dirikan memiliki variasi masakan fast food yang sangat familiar di masyarakat khususnya di Bandung. Walaupun di Café yang akan kami dirikan tetap memprioritaskan cita rasa masakan asli Indonesia, tetapi kami juga memperhatikan keinginan konsumen yang memiliki sifat bosan terhadap makanan dengan membuat variasi baru yang menjadi keunggulan produk kami yaitu “mie kocok” dan “nasi goreng kencur”. Kedua produk unggulan kami ini merupakan khas cita rasa Indonesia, khususnya kota Bandung.
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baiak mencoba tetapi gagal daripada gagal mencoba.

2.      Visi dan Tujuan
Visi “café ” adalah menjadi café terbaik di Nusantara, khususnya di Kota Bandung, dan bertujuan untuk menyajikan berbagai menu menarik bagi konsumen.
3.      Peluang dan Tawaran
Makanan fast food tidak hanya menjamur di kota Bandung saja, tetapi  di berbagai kota di Indonesia. Hal ini dikarenakan makanan fast food digemari banyak orang terutama orang Indonesia. Dengan begitu pastilah banyak para wirausaha yang mendirikan usaha fast food di Indonesia. Sehingga terjadi persaingan yang semakin ketat. Rencana bisnis café yang kami tawarkan adalah menyajikan masakan fast food  yang telah digemari banyak orang khusunya di Indonesia.

4.      Deskripsi Produk dan Jasa yang Dihasilkan
5.      Lokasi Bisnis
6.      Ownership Structure
Owner            : Umar Nurjaman
Manager        :
Chef                :
Cashier           :


B.     Market Analysis
1.       Analisis Industri/Pasar
Pada umumnya, mie kocok merupakan makanan yang biasanya dinikmati dan digemari oleh masyarakat Indonesia sehingga semakin banyak variasi olahan mie kocok, maka semakin naik pula tingkat kepuasan konsumen. Dari hal tersebut akan menimbulkan perubahan dari beberapa aspek yaitu aspek ekonomi dan social. Pada aspek ekonomi, masyarakat Indonesia dapat menikmati mie kocok yang biasanya di sukai oleh remaja. Sedangkan untuk aspek sosial, masyarakat lebih merasa puas dengan adanya mie kocok karena produk yang di hasilkan berbeda dari olahan mie kocok lainnya.
2.      Market Need
Pada perencanaan bisnis ini, pasar membutuhkan berbagai jenis inovasi terbaru dari mie kocok sehingga, kami akan terus menerus memberikan resep dan olahan terbaru dari mie kocok.
- Potensi Pasar : karakteristik masyarakat Indonesia yang familiar dengan mie sehingga memungkinkan dengan adanya “café”  yang ingin kami dirikan dapat memberikan pilihan aneka masakan terutama menu andalan kami yaitu mie kocok kepada masyarakat Indonesia khususnya di Bandung.
- Peluang pasar : dengan adanya inovasi masakan yang terbuat dari mie  sebagai bahan baku utamanya. Memungkinkan masyarakat di Bandung menyukainya dan dengan diadakannya delivery order akan member nilai tambah dari usaha kuliner kami sehingga kepuasan pelanggan tercapai.
3.      Competitor Analysis (Analisa Pesaing)
Banyaknya usaha kuliner di Bandung yang bervariatif dan sudah mempunyai pasarnya sendiri, ini adalah kekutan dari para pesaing. Sedangkan untuk kelemahannya adalah usaha mereka atau pesaing sudah terlalu banyak yang sejenis dengan usaha mereka, sehingga bisnis kuliner kami yang tergolong baru dan belum ada pesaing yang sejenis menjadikan kekuatan bagi bisnis kami.

C.     Marketing Plan
Rencana pemasaran dari usaha kuliner “Café ” adalah konsumen semua umur, seperti mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum sekitar Bandung.
a.      Pengembangan Produk
Bisnis kuliner “café ” yang akan kami kelola pada dasarnya sudah merencanakan tahapan pengembangan produk, yaitu :
1.      Mengevaluasi dan menganalisa kondisi pasar tempat kami berbisnis, dengan berbagai macam varian menu yang kami tawarkan.
2.      Mengadakan improvement terhadap menú-menu yang lama. Hal tersebut juga tak lupa memperhatikan saran dan kritik dari konsumen. Sehingga bisnis kuliner “Café ” dapat berjalan dengan bagus dan efektif di tengah persaingan kuliner saat ini.
b.      Pengembangan Wilayah Pemasaran
Untuk bisnis ini, kami juga berencana untuk mengadakan pengembangan wilayah pemasaran produk kuliner “Café ” dengan membuka cabang-cabang baru di daerah sekitarnya, sehingga para konsumen yang tinggal di daerah lain, tak perlu jauh-jauh datang ke pusatnya, sehingga konsumen dapat langsung menikmati aneka menú dari “Café ” kami. Dengan harapan margin bisnis yang kami kelola pun dapat tumbuh dengan baik.
c.      Kegiatan Promosi
Untuk memperkenalkan aneka menu kuliner dari “café ”, kami melakukan promosi dengan media sebagai berikut :
a)      Media Elektronik; radio, facebook, blog, forum dan komunitas di internet.
b)      Media Massa; koran dan majalah.
c)      Pamflet, spanduk, banner.
d)      Pemberian diskon khusus di 2 minggu pertama.
e)      Program Member “Café ”.
f)       Delivery Order, diatas jumlah pembelian yang telah ditentukan.
d.      Strategi Penetapan Harga
“Café ” dalam menciptakan strategi penetapan harga berorientasi terhadap laba, citra/image, kualitas dan stabilitas harga.

1.       SWOT Analysis
Matriks SWOT

SWOT
STRENG
WEAKNESS
Tenaga kerja terampil dan
berpengalaman.
Terdapat banyak pesaing kuliner lain di Bandung.
Menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan variasi menu.
Kondisi bahan-bahan harus fresh setiap hari.
Harga terjangkau
Bergantung dengan harga pasar.
Desain cafe yang unik serta membawa ketenangan dan kenyamanan  bagi mereka yang datang berkunjung.
Butuh lahan yang cukup luas
Bisnis yang tergolong ramai di Bandung
Brand perusahaan belum terlalu dikenal masyarakat
OPPORTUNITIES
S-O
W-O
Permintaan Relatif Tinggi
1.  Meningkatkan pelayanan dan intensitas promosi.
2.  Tepat dalam menetukan target sasaran.
3.  Menciptakan berbagai rasa.
1.   Harus mampu menangani keluhan konsumen.
2.   Menyediakan daftar menu yang lengkap.
Brand Image Baik
Tempat Penjualan Strategis
Berkembangnya Informasi Kuliner
mie kocok merupakan makanan favorit
masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bandung
THREATS
S-T
S-T
Persaingan Bisnis Kuliner Lain
1.  Mencari supplier lain agar tidak tergantung dengan satu supplier saja.
2.  Mengadakan Delivery Order.
3.   Menyesuaikan harga dengan baik (sesuai pasar)
2.     Mengadakan evaluasi, improvement, dan inovasi secara berkala.
3.     Memilih Tempat usaha yang sesuai dengan rencana dan yang nyaman untuk konsumen
Keluhan Pelanggan
Kenaikan Harga Kacang Kedelai
Dan Upah
Tergantung dengan satu supplier
Munculnya pesaing kuliner baru
yang sejenis




e.      Marketing Mix
Produk (Product)
“Café ” menawarkan berbagai variasi menu makanan yang lezat dan sehat, serta tidak membosankan.  Selain itu kami juga menawarkan menu andalan kami, yang merupakan ciri khas dari “café ”, yaitu mie kocok. Adapun menu lain yang ditawarkan adalah:
Makanan
Minuman
Mie bakso
Juice:
Mangga
Strawberry
Tomat
Sirsak
Alpukat
Mie kocok
Nasi goreng
Nasi goreng kencur
Mie goreng
Es Buah:
Mangga
Strawberry
Alpukat
Capcay
Sop kaki
Batagor
Sop Buah
Tahu susu

Harga (Price)
“Café ”, memberikan harga yang terjangkau dari kalangan mahasiswa hingga kalangan eksecutive muda. Harga dari produk-produk yang dihasilkan “Cafe”, dengan kisaran harga :
Harga tersebut merupakan keputusan dari “Café ” kerena menurut hasil survey lapangan yang dilakukan, harga makanan dan minuman sejenis di rumah makan yang berbeda, dimana harga sangat mahal dengan porsi yang sedikit. “Café ” menetapkan target laba 100% berdasarkan dari fasilitas dan kualitas produk makanan serta saingan yang belum ada di daerah yang dipilih oleh “Café ”.
Promosi (Promotion)
Untuk memperkenalkan aneka menu kuliner dari “Café ”, kami melakukan promosi dengan beberapa cara seperti berikut ini :
1.  Iklan (Advertising)
a. Media Elektronik; radio, facebook, blog, forum dan komunitas di
internet.
b. Media Massa; iklan koran/majalah, pamflet, spanduk, banner.
2. Sales Promotion
Kami juga mengenalkan “café ” dengan berpartisipasi dalam acara-acara besar atau pameran, dengan mendirikan booth, sehingga diharapkan banyak konsumen yang tertarik dengan menu-menu makanan yang ditawarkan “Café ”.
Distribusi (Placement)
Langkah utama yang dilakukan agar produk ini dikenali oleh konsumen yaitu dengan cara menyebarkan brosur-brosur yang berisikan promosi atas menu-menu makanan yang ditawarkan oleh “Café “ Selain itu “café ” merupakan bisnis jasa seperti restoran, dimana saluran distribusinya adalah lokasi. Lokasi yang potensial merupakan kunci utama keberhasilan perusahaan, karena lokasi inilah yang memudahkan pengunjung/pelanggan mudah untuk menikmati aneka menu makanan dari “Café ” secara langsung.


Sumber Daya Manusia (People)
Kami selaku founder “Café ” akan melakukan penyeleksian, pelatihan, pemotivasian, dan pengaturan terhadap sumber daya manusia yang akan bekerja di “Café ”, di mana sumber daya manusia harus mempunyai kemampuan akan pengetahuan yang cukup mengenai menu-menu makanan yang ditawarkan atau product knowledge secara mantap, sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen.
Proses (Process)
“Café ” akan menerapkan konsep warung tenda kaki lima dan open kitchen, dimana kami memperlihatkan proses penyiapan dan proses memasak makanan di depan para pelanggan. Lebih dikenal dengan sebutan foodflambee.
Physical Evidence
Kami menerapkan konsep warung tenda tradisional ala kaki lima dengan interior yang kreatif dan inovatif, seperti desain furniture dan sebagainya. Kami juga membuat reklame yang berupa neon sign dimana berfungsi untuk menunjukkan keberadaan ““Café ”” dengan berbagai hidangan spesialnya di tempat yang strategis sehingga mudah dilihat serta diingat. Neon sign ini diletakkan di luar restoran “Café ” yang mampu menarik perhatian orang-orang yang lewat.

2.      Segmen Pasar
Berbagai produk yang kami tawarkan bisa masuk kesemua segmen pasar, dari anak muda, remaja, hingga dewasa dan dari kalangan bawah hingga kalangan atas.
3.      Marketing Strategy
a)      Strategi lokasi
Memilih lokasi yang dekat dengan target yaitu konsumen semua umur, seperti mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum.
b)      Startegi promosi
Promosi yang akan dilakukan dengan banyak cara yaitu melalui media elektronik, media massa, Pamflet, spanduk, banner, Pemberian diskon khusus di 2 minggu pertama, dan lain-lain.
c)        Strategi supplier
Tidak hanya tergantung pada satu supplier, tetapi juga mencari supplier agar dapat memenuhi kebutuhan stok bahan baku dengan cepat.
d)      Strategi harga
Menciptakan strategi penetapan harga berorientasi terhadap laba, citra/image, kualitas dan stabilitas harga.

D.    Human Resources Plan
1.       Management
Dalam menjalankan bisnisnya, “café” membutuhkan beberapa tenaga kerja agar dapat beroperasi. Oleh karena itu manajemen atau pemilik “café” telah menyusun suatu struktur organisasi yang diharapkan dapat menunjang bisnis yang sedang dijalankan.

Jumlah Kebutuhan Personil Fruitarian Café:
Jabatan
Jumlah Personil
Manager
1
Koki
1
Kasir
1












2.   Job Description
Untuk menjelaskan masing-masing jabatan dalam struktur organisasi, maka diperlukan suatu uraian pekerjaan sebagai berikut:          
v                                Nama Jabatan              : Pemilik Usaha (owner) 
Hubungan Organisasi     : Dengan Karyawan
Ringkasan Pekerjaan   : Pemilik usaha adalah pengendali dan pembuat keputusan tertinggi yang menyangkut kelangsungan hidup perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab :
1.  Membuat perencanaan, strategi, dan kebijakan yang menyangkut operasional perusahaan.
2.  Menyusun anggaran perusahaan dan program kerja.
3.  Menjamin operasional secara hukum.
4.  Melakukan kontrol secara keseluruhan atas operasional.
5.  Memegang kendali atas keputusan penting yang bersifat umum atau berkaitan dengan masalah regulasi dan financial.
6. Bertanggung jawab dalam memajukan usaha.
7. Memegang kunci master seluruh ruangan.

v  Nama Jabatan              : Manager
Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada pemilik usaha
Ringkasan Pekerjaan   : Bertugas memimpin dan menangani hal-hal yang berkaitan  dengan operasional perusahaan baik internal maupun eksternal.
Tugas dan tanggung jawab :
1.         Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang menyangkut keuangan perusahaan baik operasional sehari-hari ataupun kebutuhan yang bersifat tidak terjadwal.
2.         Berkontribusi terhadap profitabilitas dengan mencari peluang.
3.         Memanage laporan keuangan harian, mingguan dan per-periode akuntansi.
4.         Melatih dan mengembangkan karyawan agar dapat memenuhi standar perusahaan dalam beroperasi dan melayani pelanggan.
5.         Memastikan semua prosedur dan standar serta kebijakan perusahaan telah dikomunikasikan secara efektif kepada seluruh karyawan serta dijaga dan diikuti secara konsisten.
6.         Mengawasi kualitas masakan dan pelayanan
7.         Mengadakan evaluasi terhadap karyawan, produk dan pelayanan
8.         Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum.

v                                 Nama Jabatan              : Koki
Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada Manager.
Ringkasan Pekerjaan : Mencampur dan memanggang bahan-bahan sesuai dengan resep untuk memproduksi makanan, minuman dan jenis makanan lainnya yang disajikan di sebagai produk konsumsi dan juga membantu manager untuk mengatur operasional dapur.
Tugas dan tanggung jawab :
1. Pengatur strategi produksi. Melakukan rencana strategi produk dan inovasi baru, melibatkan makanan.
2. Pemasar. Melakukan usaha menjual dan memaksimalkan perolehan (revenue).
4. Pemapar strategi bisnis bagi. Memberi dukungan pada manajemen dan berjalan sinergi dengan bagian keuangan dan marketing.

v  Nama Jabatan              : Kasir
Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada Sales Area Manager.
Ringkasan Pekerjaan   : Melayani konsumen dalam hal pemesanan dan pembayaran.
Tugas dan tanggung jawab :
1.   Membantu manager dalam hal menyususun laporan keuangan.
2.   Membantu koki dalam hal pemesanan konsumen.
3.   Melayani konsumen dalam hal pemesanan.
4.   Melayani konsumen dalam hal pembayaran.

E.     Product Management
Penjelasan Proses Operasi
Tahap awal proses ini adalah konsumen datang dan memesan menu makanan yang terdapat dalam “Café ”, setelah itu para koki mengolah makanan sesuai dengan pesanan konsumen dan menyajikan kepada konsumen. Setelah konsumen menghabiskan makanan, konsumen bisa langsung membayar di kasir.


F.     Financial Performance

1.      Pemodalan
Struktur Permodalan merupakan modal pribadi, Adapun pengeluaran yang dibutuhkan.
§      Investasi fisik:

a.    Sewa Bangunan
Rp 10.000.000/thn
b.   Furniture:


Tempat duduk Lesehan
Meja enam kursi
Meja kasir+mesin
Jumlah


10

1
1
Harga per satuan (Rp)

100.000

750.000
1.500.000
Harga seluruh
(Rp)

1.000.000

750.000
1.500.000
Jumlah Biaya
             3.250.000
c.   Perlengkapan dan peralatan:

Perlengkapan & peralatan dapur & makan minum
Perlengkapan kebersihan
Alat pemadam kebakaran
Kulkas
Magic jar miyako
Dispenser miyako panas dingin
Blender Philips
Kompor gas rinnai
Jumlah



-

-

1

1
2
2


2
2
Harga per satuan (Rp)


-

-

500.000

2.400.000
190.000
335.000


300.000
1.500.000
Harga seluruh


2.000.000


200.000

500.000

2.400.000
380.000
670.000


600.000
3.000.000
Jumlah Biaya Perlengkapan dan Peralatan
9.750.000
Biaya pengadaan bahan
2.000.000
Total
25.000.000





2.      Proyeksi Pendapatan
Makanan
Proyeksi Pengunjung
Harga
Per tahun
Total
Mie bakso
50
  17.000
306.000.000
2.196.000.000
Mie kocok
50
17.000
306.000.000
Nasi goreng
50
  12.000
   216.000.000
Nasi goreng kencur
50
17.000
306.000.000
Mie goreng
50
12.000
216.000.000
Capcay
50
12.000
216.000.000
Sop kaki
50
17.000
306.000.000
Tahu susu
50
10.000
180.000.000
Batagor
50
8.000
144.000.000
Minuman




Juice
50
  8.000
144.000.000
288.000.000
Sop buah
50
  8.000
144.000.000
TOTAL KESELURUHAN                                                          
2.484.000.000
Jika perkiraan diatas terus berlangsung dengan tingkat kenaikan jumlah penjualan 10% per tahun, maka proyeksi pendapatan 4 tahun akan datang adalah:
Unit Sales
2012
2013 (10%)
2014 (10%)
2015 (10%)
2016 (10%)
Makanan
2.196.000.000
2.415.600.000
2.635.200.000
2.854.800.000
3.074.400.000
Minuman
288.000.000
316.800.000
345.600.000
374.400.000
403.200.000
Total Unit Sales
2.484.000.000
2.732.400.000
2.980.800.000
3.229.200.000
3.477.600.000

3.      Analisis Break Even Point
Proyeksi keuangan akan didasarkan pada beberapa asumsi berikut ini:
a.       Tingkat suku bunga stabil sebesar 5%.
b.      Rata-rata penjualan dalam sehari adalah 50.

Unit Break Even
2.484.000.000
Revenue Break Even
2.608.200.000
Assumptions:
Average per unit revenue
2.000.000.000
Average per unit variable cost
1.000.000.000
Fixed cost
2.092.200.000

G.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penghitungan penjualan dan biaya yang dikeluarkan, maka bisnis ini layak untuk didirikan. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
  1. Perlunya penangan biaya operasional sekecil mungkin, terutama yang berkaitan dengan biaya pembuatan makanan dan minuman.
  2. Peninjauan lokasi yang sesuai dengan target.
  3. Penanganan biaya asset sekecil mungkin.
  4. Peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan.
  5. Peningkatan pelayanan.


Tidak ada komentar: